Minggu, 18 Januari 2009

GRAND STRATEGY

GRAND STRATEGY UB AT-THOYIBAH DALAM KEMITRAAN DENGAN FLEXTER

Sejarah MLM pada awalnya adalah efisiensi (memperpendek jalur distribusi dan menghilangkan biaya promosi). Tapi ketika pemasaran dengan konsep konvensional juga bisa melakukan efisiensi maka konsep MLM yang tadinya mengedepankan efisiensi menjadi tidak relevan karena di system MLM ada tambahan biaya yaitu Bonus yang dibebankan ke harga produk sehingga harga produk menjadi lebih tinggi dari harga dipasaran sehingga tidak bisa bersaing dengan system pemasaran konvensional untuk produk yang sejenis.
Untuk mensiasatinya perusahaan yang memasarkan produknya dengan system MLM, maka menciptakan produk yang berbeda dari produk yang ada dipasaran sehingga bisa dijual dengan harga berapapun. Akhirnya perusahaan-perusahaan MLM yang akan muncul menciptakan produk yang unik terlebih dahulu baru kemudian memasarkannya dengan system MLM, sehingga banyak perusahaan MLM yang muncul dengan product oriented. Tapi sesuai hukum alam dan hukum ekonomi maka selalu muncul pesaing-pesaing dan produk-produk alternatif jika produk yang dipasarkan tersebut laku dipasaran, sedangkan produk-produk yang tidak laku dipasaran maka akan terkubur bersama denga perusahaan MLM yang memasarkannya.
Nah, pertanyaannya adalah sampai kapan kondisi tersebut akan berlangsung?. Apakah bisa dibangun sebuah usaha MLM yang tidak tergantung dari satu atau dua atau beberapa produk? (tidak product oriented yang ternyata tidak bertahan lama). Apakah bisa dibangun sebuah usaha MLM yang bisa bertahan sepanjang masa yang bisa menampung atau bisa memasarkan semua produk (produk boleh berganti, atau produk boleh keluar masuk system tapi perusahaan berjalan terus). Apakah usaha MLM bisa memproduksi dan atau memasarkan produk sejenis atau sama dengan produk yang ada dipasaran tapi dengan harga yang realistis atau bahkan lebih murah dari harga dipasaran?.
Jawabannya adalah BISA !!!. Bagaimana caranya?.
Caranya adalah dengan mengembalikan konsep MLM ke konsep awal yaitu efisiensi. Koq bisa?, apa tidak kalah bersaing dengan pemasaran konvensional karena mereka juga bisa menerapkan efisiensi?.
Efisiensi tidak hanya dengan memangkas biaya distribusi dan biaya promosi saja, tapi bisa lebih banyak lagi biaya-biaya yang bisa dipangkas. Lalu, bagaimana caranya?.
Kalau diperinci komponen biaya apasaja yang membentuk sebuah harga dari suatu produk?, atau harga produk itu mengandung komponen-komponen biaya apasaja?, maka akan ditemukan jawabannya.
Kita bisa perinci satu persatu komponen-komponen biaya yang membentuk harga suatu produk, yaitu : biaya bahan baku, lalu untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk yang diinginkan maka bahan baku tersebut harus diolah, untuk mengolahnya diperlukan sebuah pabrik, maka ada biaya investasi pabrik. Untuk mengoperasikan pabrik perlu karyawan, maka timbul biaya karyawan pabrik, produk hasil produksi pabrik harus dikumpulkan / disimpan untuk itu diperlukan gudang, maka timbul biaya gudang dan biaya karyawan gudang. Produk yang sudah terkumpul digudang harus dikirim ke lokasi pemasaran, maka timbul biaya distribusi (termasuk biaya kutipan-kutipan / pungli selama produk diperjalanan yang belum bisa dihapus sepenuhnya). Agar orang mengenal produk tersebut dan mau membelinya, maka timbul biaya promosi. Karena produk tersebut diproduksi oleh perusahaan besar, maka diperlukan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku misalnya harus berbadan hukum, maka timbul biaya pajak (biaya PPN). Semua komponen biaya tersebut akhirnya dibebankan ke harga produk termasuk keuntungan produsen serta biaya bunga pinjaman modal dari Bank yang tentu saja juga dibebankan ke harga produk.
Kalau ditotal semua komponen biaya diluar biaya bahan baku bisa mencapai 45%-80% dari harga produk. Biaya-biaya tersebut dikenal sebagai biaya overhead.
Nah, pertanyaannya adalah apakah komponen biaya overhead tersebut bisa dihilangkan?, sehingga jika semakin banyak komponen biaya yang bisa dihilangkan maka harga produk akan semakin murah. Apakah untuk memproduksi setiap produk selalu ada komponen-komponen biaya tersebut?.
Kabar baiknya adalah bahwa tidak semua produk harus dihasilkan dari sebuah pabrik, atau untuk memproduksi suatu produk tidak harus selalu membangun pabrik. Bahkan komponen-komponen biaya yang lain bisa dihilangkan kecuali tinggal biaya bahan baku saja!, Sehingga harga produk tersebut bisa menjadi jauh lebih murah dari harga yang ada dipasaran. Bagaimana caranya dan produk apasaja?.
Dalam kehidupan modern dikota-kota besar orang berpikir dan bertindak secara praktis. Setiap produk yang diperlukan orang tinggal membeli karena banyak tersedia di supermarket atau di warung-warung dekat rumah. Apakah pernah terpikir oleh Anda bagaimana produk tersebut dibuat atau oleh siapa produk tersebut dibuat? Dan kemana perginya uang hasil keuntungan dari penjualan produk tersebut, apakah ada yang kembali kepada Anda sebagai konsumen?.
Sudah menjadi sifat kapitalis untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dan hanya mengembalikan sebagian kecil saja dari keuntungan tersebut kepada masyarakat konsumennya dalam bentuk CSR (corporate social resposibility) agar perusahaan tidak diboikot atau didemo atau diganggu oleh penduduk sekitar pabrik.
Sebagai konsumen Anda harus cerdas dan harus bisa memilih juga dengan cerdas dan yang terpenting adalah Anda berhak membelanjakan uang Anda kemanapun Anda mau. Apakah Anda mempunyai kepedulian sosial yang tinggi?. Apakah Anda sebagai konsumen mempunyai semangat nasionalisme?. Dan yang terpenting Apakah Anda sebagai konsumen ingin mendapatkan nilai tambah dari setiap uang yang Anda belanjakan?. Tentunya pasti mau dong dari setiap uang yang Anda belanjakan sebagian besar akan kembali kepada Anda dan Anda bisa mendapatkan produk-produk dengan harga yang lebih murah dan Anda juga sudah membantu atau mensejahterakan banyak orang, bukannya membuat kapitalis menjadi semakin kaya seperti selama ini Anda lakukan.
Jadi, Grand Strategi UB AT-THOYIBAH DALAM KEMITRAAN DENGAN FLEXTER adalah memberikan nilai tambah dari setiap aktivitas seseorang yang selama ini rutin dilakukan yaitu belanja produk kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah baik belanja ditempat yang baru maupun ditempat belanja yang biasa selama ini dilakukan apakah produk barang ataupun jasa, disamping membayar dengan harga yang lebih murah untuk produk atau jasa yang biasa dikonsumsi tersebut Anda juga mendapatkan BONUS !!!. Selain itu sebagai makhluk sosial Anda juga telah turut memberdayakan dan mengangkat taraf ekonomi banyak orang.

PENJABARAN DARI GRAND STRATEGY UB AT-THOYIBAH DALAM KEMITRAAN DENGAN FLEXTER
Dari penjelasan diatas telah Anda ketahui komponen apasaja yang membentuk harga suatu produk dan untuk produk-produk tertentu sebagian besar dari komponen biaya tersebut bisa dililangkan hingga hanya tinggal komponen biaya bahan baku saja, sehingga komponen biaya yang besar tersebut bisa digunakan untuk diskon harga produk dan untuk Bonus, maka harga produk menjadi murah dan sekaligus mendapatkan bonus yang melimpah ! . Bagaimana konkretnya?.
Orang membeli atau memakai suatu produk karena fungsi produk tersebut, pertimbangan berikutnya adalah harga produk tersebut, lalu mutu produk tersebut, lalu nilai tambah jika seseorang menggunakan produk tersebut.
Jika fungsi produk sama dan mutu sama tapi harga lebih murah apakah orang akan membeli produk tersebut?. TENTU SAJA akan dibeli orang karena itulah yang dicari!.
Jika fungsi sama, mutu sama, harga lebih murah dan masih mendapatkan nilai tambah yaitu Bonus apakah orang masih akan membeli produk tersebut? APALAGI, PASTI DISERBU ORANG !!!.
Nah, disinilah penjabaran dari strategy marketing FLEXTER. Bahwa untuk mendapatkan produk dengan fungsi yang sama dan mutu yang sama Anda bisa mendapatkannya dengan harga lebih murah dan sekaligus mendapatkan nilai tambah yaitu bonus.
Harga produk bisa lebih murah karena sebagian besar komponen biaya bisa dipangkas atau dihilangkan sedangkan fungsi dan mutu produk tetap sama atau bahkan bisa lebih tinggi!.
Produk tidak harus diproduksi oleh pabrik atau oleh perusahaan besar dan tidak harus dibuat secara terpusat (sentralisasi) tapi bisa diproduksi oleh pihak lain atau orang lain dan dibuat dekat dengan lokasi pemasaran (desentralisasi), sehingga sebanyak apapun permintaan terhadap produk tersebut tetap bisa dilayani dengan fungsi produk yang sama dan mutu yang sama dan terpenting lagi dengan harga yang lebih murah.
Bahwa produk-produk tertentu seperti sabun mandi, pasta gigi, sabun deterjen, sabun colek, pewangi pakaian, pembersih lantai, shampo, dll adalah produk-produk yang rutin dipakai oleh setiap rumah tangga.
Untuk membuat produk tersebut sangat mudah dan bahan bakunya banyak terdapat dipasaran.
Untuk membuat produk tersebut tidak diperlukan modal yang besar, tidak diperlukan alat-alat yang canggih, tidak diperlukan tingkat keahlian yang tinggi untuk bisa membuatnya, tidak diperlukan tingkat konsistensi & presisi yang tinggi dalam proses produksinya.
Setiap orang bisa memproduksi produk-produk tersebut dengan diberikan formulanya dan terlebih dahulu diberikan pelatihan singkat cara pembuatannya.
Jika formula sama, bahan-bahan yang digunakan sama, ukuran atau takaran tiap bahan-bahan baku sama, maka akan dihasilkan mutu produk yang sama dan dengan harga produksi yang sama atau hampir sama.
Jika cara produksinya sederhana dan bahan bakunya banyak dipasaran serta alat-alat produksinya sudah ada disetiap rumah tangga, lalu kenapa orang selama ini tidak memproduksinya?.
Jawabannya adalah bahwa sudah banyak orang yang memproduksi produk-produk tersebut, tapi karena mereka tidak mendapatkan akses pasar yang memadai sehingga kapasitas jualnya tetap kecil. Karena kapasitas jual atau daya jual atau omzet kecil maka keuntungan yang didapat juga sangat kecil. Karena keuntungan kecil dari omzet yang kecil, maka mereka tidak melanjutkan usaha tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jalur-jalur pemasaran sebagian besar dikuasai oleh para pemodal besar atau para kapitalis, baik nasional maupun multinasional. Bahwa jika Anda memproduksi suatu produk dan ingin memasarkan di jalur pemasaran yang sudah ada seperti supermarket atau di jaringan minimarket seperti Alfa atau Indomart atau yang lain, maka Anda sebagai produsen harus bisa memenuhi syarat-syarat yang mereka minta seperti kapasitas produksi dalam jumlah tertentu dan kontinyu, cara pembayaran konsinyasi atau berjangka atau cek mundur/tempo. Sehingga untuk bisa memenuhi syarat-syarat tersebut seorang produsen harus mempunyai modal yang besar. Alhasil yang bisa bermain di jalur pemasaran tersebut adalah orang-orang tertentu saja atau orang yang itu-itu saja. Sedangkan sebagian besar orang yang lain yang mempunyai modal terbatas tetap hanya bisa main dipinggiran menunggu uluran tangan pemerintah atau pihak lain yang peduli terhadap mereka. Apakah untuk memberdayakan mereka harus selalu tergantung kepada pemerintah?.

DARIMANA FLEXTER MEMULAINYA ?
FLEXTER sudah menyiapkan system yang handal dengan menggunakan teknologi tinggi yang mutakhir dan tidak berorientasi produk. System FLEXTER tidak akan ketinggalan zaman, System FLEXTER bisa diaplikasikan terhadap semua produk dan jasa, baik yang diproduksi sendiri, diproduksi pihak lain atau kerjasama dengan pihak lain. System FLEXTER juga bisa diaplikasikan terhadap produk-produk yang ada dipasaran baik yang dijual secara konvensional maupun yang dijual secara MLM. Intinya (kedepan) seseorang yang bergabung di FLEXTER dengan tidak merubah kebiasaan orang tersebut yaitu membeli produk yang biasa dia beli dan ditempat dia biasa berbelanja selain dia akan mendapatkan harga yang lebih murah dia juga mendapatkan nilai tambah yang lain yaitu BONUS. Konsep seperti itu dikenal sebagai konsep Viral Marketing atau Bisnis Referensi / Jaringan Referensi.
Untuk mewujudkan cita-cita besar dan revolusioner tersebut FLEXTER memulainya secara bertahap. Dimulai dengan produk awal yaitu pulsa. Kenapa pulsa?. Karena pulsa sudah dikenal orang dan sudah rutin dibeli oleh setiap pemakai HP dan harganyapun sangat mudah diperbandingkan. Karena pemakai HP sudah mencapai lebih dari 110.000.000 (seratus sepuluh juta) orang dan akan bertambah terus (data ATSI, April 2008).
Konsep FLEXTER adalah realistis dan rasional. Karena orang selalu bertindak rasional maka untuk produk-produk yang sudah biasa dibeli orang yang menjadi pertimbangan orang untuk membeli produk tersebut selain fungsi produk tersebut adalah faktor harga. Harga produk pulsa yang dijual di FLEXTER selalu lebih murah dari harga outlet atau counter manapun (di garansi Member FLEXTER akan selalu mendapatan harga pulsa yang lebih murah dibandingkan harga pulsa di counter atau outlet pulsa dimanapun tempat biasa mereka membeli). Dengan demikian tidak ada alasan untuk setiap pemakai HP untuk tidak bergabung sebagai Member FLEXTER, karena untuk produk pulsa yang biasa mereka beli akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Mereka juga tetap bisa membeli ditempat biasa mereka membeli, bedanya adalah mereka akan mendapatkan harga yang lebih murah dan sekaligus Bonus. Mereka bisa tetap membeli ditempat biasa mereka berbelanja karena counter atau outlet pulsa tersebut bisa menjual produk pulsa dari FLEXTER. Counter atau outlet tersebut akan mendapatkan harga modal yang jauh lebih murah jika menjual ke Member FLEXTER. Sedangkan jika menjual ke Non Member (konsumen biasa) bisa dengan harga normal dan dengan keuntungan yang biasa dia dapat. Bedanya adalah pembeli pulsa di outlet tersebut akan tetap membeli bahkan akan bertambah banyak pembeli karena mendapatkan harga yang lebih murah. Sedangkan counter tersebut juga tetap bisa menjual kepada konsumen yang belum bergabung di FLEXTER dengan harga normal dan dengan keuntungan yang biasa dia dapat. Perbedaan harga modal jika jual ke Member atau ke Non Member terjadi secara otomatis pada saat transaksi di server FLEXTER.
Dengan pengalaman dan keahlian dibidang telekomunikasi dan teknologi informasi serta hubungan yang baik yang tetap terpelihara dengan orang-orang yang masih berkecimpung di bidang tersebut maka FLEXTER bisa menerapkan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi yang tertinggi dan yang paling mutakhir. Sehingga teknologi yang digunakan FLEXTER tidak akan ketinggalan zaman karena akan terus disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang terbaru.
FLEXTER tidak berhenti hanya di produk pulsa, sementara banyak pihak lain yang berhenti hanya di produk pulsa. Produk-produk lain yang juga dibutuhkan orang dan sudah biasa ditransaksikan/dikonsumsi/dibeli orang sehari-hari, seperti pembayaran tagihan rekening listrik, pembayaran tagihan rekening telpon dll.
Sebagai konsumen Anda harus cerdas dan harus punya wawasan yang cukup luas. Bahwa sudah menjadi rahasia umum bahwa kaum kapitalis (pemodal besar) selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaran sekecil-kecilnya (seperti yang tertulis dalam buku-buku teori ekonomi konvensional). Dan prinsip tersebut benar-benar diterapkan oleh kaum kapitalis. Mereka menginvestasikan modal yang besar untuk mendirikan pabrik-pabrik yang besar dan menanamkan dana yang besar secara rutin untuk melakukan riset atau penelitian-penelitian. Jika Anda sebagai konsumen berharap bahwa dana besar yang ditanam kaum kapitalis untuk penelitian-penelitian tersebut adalah untuk keuntungan Anda sebagai konsumen, maka Anda pasti akan kecewa. Sebab faktanya dana besar yang mereka tanam tersebut adalah untuk tujuan semula tadi yaitu untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaran sekecil-kecilnya. Sehingga penelitian-penelitian yang mereka lakukan justru untuk tujuan tersebut. Mereka meneliti untuk mendapatkan bahan baku subtitusi yang murah, atau untuk mendapatkan proses produksi sedemikian rupa sehingga hasil produksi yaitu produk akhir tetap tercapai tapi dalam proses produksi mendapatkan nilai tambah. Mereka meneliti bagamana caranya agar produk terlihat indah, kokoh tapi tidak tahan lama, dsb, dsb.
Contoh-contoh untuk mengetahui siasat kaum kapitalis tsb banyak sekali. Misalnya mereka menciptakan sepatu bukan dari bahan kulit karena kulit terbatas dan tentu saja harganya mahal. Jika sepatu dibuat dengan kulit dan harganya mahal dan tahan lama tentu yang beli akan sedikit sedangkan pabrik harus tetap berproduksi agar karyawan tetap bisa digaji dan pengeluaran untuk biaya-biaya lainya seperti bunga bank, depresiasi pabrik (pabrik mempunyai masa pakai dalam waktu tetentu untuk diperbaharui lagi atau ditingkatkan teknologinya karena muncul teknologi produksi baru atau pesaing memakai mesin-mesin baru yang lebih canggih, dsb), dsb, maka sepatu harus diproduksi dalam jumlah banyak dengan harga terjangkau dan masa pakai dalam waktu tertentu. Dipakai atau tidak dipakai dalam waktu tertentu harus diganti karena rusak kalau didiamkan atau aus kalau dipakai. Sehingga orang akan terus membeli. Untuk menghasilkan produk seperti itu, maka diteliti bahan apa saja, dan dengan formula bagaimana sehingga dihasilkan bahan baku seperti kulit dan sol sepatu yang cantik dan kokoh, tapi untuk jangka waktu tertentu harus rusak kalau tidak dipakai atau aus kalau dipakai dan biaya produksi tetap rendah dan harga jual bisa terjangkau sehingga bisa dibeli orang banyak. Itu untuk contoh sepatu. Hal yang sama tentu juga bisa diterapkan untuk produk-produk lainnya misalnya payung, furniture, alat-alat rumah tangga, alat-alat elektronik, dll. Sehingga dijamin dan pasti dalam jangka waktu tertentu konsumen akan kembali membeli produk tersebut karena sudah waktunya untuk harus diganti. Itulah hasil riset mereka.
Atau contoh lainnya dalam hal manipulasi proses produksi. Dicontohkan untuk produk yang sederhana saja yang sudah biasa digunakan sehari-hari yaitu sabun mandi. Anda tanya ke ahli kimia manapun maka jawabannya akan sama bahwa bahan-bahan baku untuk membuat sabun mandi adalah sangat sederhana sekali. Hanya diperlukan beberapa bahan saja yaitu minyak (bisa minyak sawit, minyak kelapa, minyak jagung, dll), dicampur dengan NaOH (Natrium Hidroksida) untuk membuat sabun padat, atau KOH (Kalium Hidroksida) untuk membuat sabun cair (kedua bahan tsb mudah dijumpai di toko bahan bangunan untuk NaOH yang banyak dijual sebagai bahan anti mampat, atau toko bahan kimia untuk NaOH dan KOH), dua macam bahan itu saja bahan intinya, lalu air untuk media campuran kedua bahan tersebut, ditambahkan bahan pewarna kalau ingin terlihat indah, dan bahan pewangi untuk memberi kesegaran. Hanya itu saja bahan bakunya, sangat sederhana. Semua bahan baku tersebut dicampur satu-persatu dan diaduk maka jadilah sabun mandi. Hanya sesederhana itu.
Lalu dimana manipulasi proses produksi oleh industri besar?.
Jika Anda tanya lagi ke ahli kimia manapun bahwa pencampuran bahan-bahan tersebut (minyak+NaOH/KOH+air) akan menghasilkan seperempatnya (25%) adalah gliserin. Apa itu gliserin? Dan apa gunanya?.
Gliserin (biasa disebut juga moisturizer atau pelembab) adalah bahan yang melembabkan dan menghaluskan/melembutkan kulit, menyejukkan dan meminyaki sel-sel kulit juga, sehingga kulit tetap lembut, halus dan segar. Nah, oleh industri besar dengan kecanggihan teknologinya gliserin tersebut dipisahkan pada saat proses produkasi sabun tersebut. Gliserin yang sudah dipisahkan tersebut digunakan untuk bahan baku produk lainnya seperti kosmetik dll, yang bisa dijual mahal. Sehingga hasil akhir dari proses pembuatan sabun yaitu berupa sabun mandi alhasil tidak lain adalah merupakan ampas atau sisa industri saja karena bahan yang bagusnya sudah mereka pisahkan dan mereka ambil. Sabun itulah yang Anda beli dan Anda gunakan sehari-hari. Dan Anda seperti halnya banyak konsumen lainnya tidak pernah mengetahui bahwa yang Anda beli dan Anda pakai sehari-hari adalah tidak lain dari AMPAS INDUSTRI!.
Selain itu, yang lebih berbahaya lagi untuk memproduksi sabun mandi dalam jumlah banyak dan dalam waktu cepat dengan biaya serendah mungkin, mereka menggunakan bahan deterjen untuk membuat sabun mandi yaitu dengan menggunakan Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Sodium Lauryl Sulfate (SLS) merupakan bahan dasar pembuatan deterjen, SLS berfungsi sebagai surfactant (surface active agent) atau agen pembersih. Karena bersifat pembersih, maka lemak-lemak yang berfungsi untuk melindungi kulit juga ikut larut, sehingga kulit menjadi kering dan berakibat pada iritasi.
Masih banyak contoh-contoh lainya yang tidak pernah diketahui oleh konsumen dan tetap menjadi rahasia mereka dan para ahli saja. Contoh-contoh produk lainya maupun modus-modus pembodohan dan pembohongan lainya akan diberikan kelak kepada Member FLEXTER dalam rangka pencerdasan dan menambah wawasan. Penulis sengaja tidak menguraikan disini karena takut jadi sasaran tembak!. Karena ini adalah rahasia yang ditutup rapat-rapat selama ini, seperti halnya rahasia sulap yang hanya bisa dibuka oleh pesulap itu sendiri (itupun dengan memakai topeng karena takut diketahui identitasnya dan jadi sasaran tembak).
Nah, apakah ada sabun yang masih mengandung gliserin atau gliserinnya tidak dipisahkan?. Tentu saja ada. Kalau Anda biasa memperhatikan iklan-iklan di televisi pasti pernah lihat iklan yang sering ditayangkan dengan pengantar kata-kata seperti ini “. . . seperempatnya adalah moisturizer . . . .”. Atau sekarang sudah diganti dengan kata-kata seperti ini : “. . .berapa banyak pelembut di sabun Anda? . . .”. Tapi kalau Anda lihat harganya ditoko atau supermarket maka harganya empat sampai lima kali dari harga sabun yang biasa Anda beli.
Nah, pertanyaannya adalah Apakah bisa dibuat sabun mandi dengan harga murah tapi tetap mengandung 25% pelembut/gliserin tersebut?. Tentu saja bisa!, yaitu dengan diproduksi sendiri atau oleh UMKM, disamping harganya lebih murah juga mutunya lebih tinggi, karena mana mungkin pelaku usaha sekelas UMKM mampu memisahkan gliserin pada proses pembuatan sabun tersebut yang memerlukan teknologi tinggi dan modal besar.
Itu baru rahasia sabun mandi. Anda akan tambah kaget jika mengetahui rahasia produk-produk lainya seperti sabun deterjen, pasta gigi, shampo, dll.
Semua produk-produk tersebut bisa dibuat dengan mudah dan mutunya bisa lebih tinggi.
Semua produk-produk tersebut bisa dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga dipasaran dan masih ditambah lagi dengan bonus.
Sekedar informasi, bahwa pernah ada data survey sebuah LSM di awal tahun 2005 yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi rata-rata rumahtangga di satu kelurahan di Jakarta untuk produk sabun (sabun mandi, sabun deterjen, sabun colek) adalah sekitar 1 (satu) milyar rupiah !. Bisa dihitung ada berapa kelurahan di Jakarta?. Jika ada seratus kelurahan di Jakarta maka jika dikalikan 1 milyar rupiah akan didapat angka Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) itu baru untuk konsumsi sabun dalam sebulan dan untuk Jakarta saja, belum lagi jika dihitung pengeluaran yang sama untuk produk yang sama di kota-kota lainnya dan diseluruh Indonesia. Sehingga tidak mengherankan bahwa omzet perusahaan yang menghasilkan produk-produk tersebut sangat luar biasa.
Sekedar informasi bahwa omzet Unilever yang memproduksi produk-produk tersebut untuk tahun 2007 adalah sebesar Rp 12.570.000.000.000 (baca : 12,57 trilyun, informasi yang dirilis BEI dan dikutip tvone), dengan keuntungan yang berhasil diraih Unilever sebesar Rp 1.960.000.000.000 (baca : 1,96 trilyun!) atau sekitar 16%. Dan perlu diketahui bahwa tingkat pertumbuhan dan tingkat keuntungan Unilever di Indonseia selalu dua digit dan tertinggi didunia!.

Apa komentar Anda?. Apakah Anda sebagai konsumen bisa menikmati sebagian dari keuntungan tersebut?. Apakah Anda bisa merebut sebagian kecil saja dari pangsa pasar yang luarbiasa tersebut?. Jawabannya adalah BISA!. FLEXTER sudah menyiapkan segalanya dan Anda tinggal menjalankan saja. Anda bisa ambil bagian sebagai pengguna produk saja yang bisa Anda beli di FLEXTER dengan harga lebih murah, mutu sama atau bahkan lebih tinggi dan sekaligus mendapatkan bonus. Atau Anda tertarik menikmati keuntungan dengan memproduksi produk tersebut?. Maka semua jawabannya adalah BISA!.
Ketika Member FLEXTER sudah banyak maka akan diproduksi dan dijual produk-produk tersebut di Stockist-stockist FLEXTER. Yang memproduksi adalah orang-orang dan atau Member dan atau Stockist yang memenuhi syarat dan bersedia. Maka FLEXTER akan memberikan pelatihan cara memproduksi produk-produk tersebut dan FLEXTER yang akan memasarkan produk-produk tersebut melalui stockist-stockist FLEXTER dan atau di tempat lain yang menjalin kerjasama dengan FLEXTER sehingga member FLEXTER bisa membeli dengan harga yang jauh lebih murah dari harga dipasaran dan sekaligus mendapatkan bonus.
Dengan kerjasama dengan pihak ketiga untuk produk-produk (toko, depo, minimarket, supermarket, pusat grosir, dll) dan jasa-jasa (salon, klinik, restaurant, fitnes center, rumah sakit, bengkel, tempat kursus, sekolah, universitas, dealer motor/mobil, dll) yang belum tersedia di FLEXTER maka Member FLEXTER akan bisa berbelanja produk yang sudah biasa mereka beli ditempat biasa mereka membeli dan menggunakan jasa yang sudah biasa mereka gunakan ditempat biasa mereka menggunakannya, tapi bedanya adalah harga produk atau jasa tersebut menjadi lebih murah (karena mendapat diskon) dan sekaligus mendapatkan bonus. Sehingga setiap aktivitas Member FLEXTER dimanapun dan kapanpun selain mendapatkan harga yang lebih murah juga mendapatkan bonus yang semakin melimpah.

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN FLEXTER .
FLEXTER menggunakan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi yang tercanggih dan termutakhir, sehingga setiap terjadi transaksi yang dilakukan oleh Member FLEXTER dimanapun baik di stockist FLEXTER ataupun ditempat lain yang kerjasama dengan FLEXTER, maka transaksaksi tersebut lansung diproses oleh server FLEXTER saat itu juga (realtime). Sehingga setiap terjadi transaksi dan setiap terjadi penambahan anggota jaringan maka bisa langsung dimonitor dan diketahui saat itu juga, baik melalui SMS maupun melalui internet. Sekaligus Member bisa melihat bonus-bonus dan perubahan atau penambahan bonus setiap saat. Juga seorang Leader bisa mengetahui kondisi dan aktivitas jaringannya setiap saat. Seorang Leader bisa memonitor jaringannya setiap saat serta bisa mengetahui perkembangan jaringannya setiap saat. Demikian juga halnya seorang Leader bisa mengetahui siapa-siapa saja dari anggota jaringannya yang aktif dan siapa-siapa saja yang tidur. Semua itu bisa dilakukan darimanapun dan kapanpun, melalui SMS atau internet.

KESIMPULAN
Konsep MLM yang ada selama ini sudah tidak relevan karena tidak rasional dan tidak realistis. Konsep MLM yang ada selama ini dan yang terus bermunculan selalu berorientasi produk (product oriented) dan produk tersebut dijual diatas harga kewajaran karena komponen biayanya sama dengan komponen biaya produk yang dijual secara konvensional. Agar orang tertarik bergabung maka diberikan bonus yang besar dan tentu saja bonus tersebut dibebankan ke harga produk sehingga harga produk menjadi tidak realistis.
Karena sesuai hukum alam dan hukum ekonomi maka masa hidup suatu produk adalah terbatas dan selalu ada produk subtitusi yang harganya realistis dan jauh lebih murah di pasaran dan atau selalu muncul produk yang diklaim lebih unggul dipasaran. Karena faktor-faktor tersebut sehingga agar program bisnis berjalan sesuai rencana (bussiness plan) maka seseoarang yang bergabung di MLM harus dibuat tidak rasional. Tapi seseorang setiap saat bisa kembali menjadi rasional. Ketika Member tersebut menjadi rasional maka program bisnis tidak berjalan sesuai rencana sehingga harus kembali dibuat menjadi tidak rasional dengan memberi indoktrinasi-indoktrinasi. Dan usaha tersebut harus dilakukan terus-menerus secara periodik dan kontinyu. Tapi konsekwensinya untuk membuat Member tetap dalam kondisi tidak rasional dalam jangka panjang memerlukan biaya, waktu dan tenaga, sehingga sebagian besar bonus yang diperoleh seorang Leader diinvestasikan kembali ke jaringan untuk menjalankan program indoktrinasi tersebut. Alhasil seorang Leader tidak akan pernah bisa pensiun dan tidak akan pernah bisa menikmati bonus yang stabil dan tidak akan pernah bisa menikmati seluruh bonus yang dia dapatkan. Sehingga teory yang digembor-gemborkan didunia MLM justru tidak pernah berlaku didunia MLM itu sendiri. Sehingga telah terjadi pembodohan.
FLEXTER menawarkan konsep yang rasional dan realistis serta berlaku sepanjang masa. Walaupun konsep FLEXTER sederhana tapi sangat powerfull dan revolusioner.
Kekuatan FLEXTER adalah konsepnya yang sederhana, rasional dan realistis serta mudah difahami dan mudah dijalankan serta ditunjang dengan teknologi telekomunikasi & teknologi informasi termutakhir yang selalu bisa di-upgrade sesuai perkembangan teknologi itu sendiri.
Karena konsep FLEXTER yang rasional dan realistis maka tidak diperlukann indoktrinasi. Karena konsep FLEXTER yang rasional dan realistis maka teory-teory yang selama ini diperkenalkan di dunia MLM (seperti : jaringan Anda adalah aset Anda, suatu saat Anda bisa mencapai kebebasan finansial, suatu saat Anda bisa pensiun dengan bonus yang besar dan stabil dan bisa diwariskan ke anak-cucu) menjadi sangat realistis untuk bisa dicapai di FLEXTER.
Dengan demikian jika seseorang bergabung di FLEXTER maka dia bisa membangun asetnya dengan tenang dan tidak perlu khawatir setiap saat anggota jaringannya akan berpindah menyeberang ke tempat lain. Karena memang tidak ada tempat lain yang lebih baik dari FLEXTER. Kalau yang lebih mahal banyak!.
Saking bagusnya FLEXTER bisa digambarkan jika seseorang bergabung di FLEXTER dan orang tersebut mengalami kondisi terburuk sekalipun yaitu tidak mempunyai anggota jaringan satu orangpun, tapi orang tersebut tetap mendapatkan keuntungan karena mendapatkan produk-produk yang dia butuhkan dengan harga yang lebih murah dari yang biasa dia beli. Suatu hal yang tidak dijumpai ditempat lain.
Selain itu, seseorang jika bergabung di FLEXTER bisa mengambil peran sesuai yang dia inginkan & butuhkan. Sehingga setiap orang yang bergabung di FLEXTER tidak ada yang dirugikan, tapi justru mendapatkan manfaat dan nilai tambah serta diberdayakan dan disejahterakan. Suatu hal yang tidak dia jumpai selama ini ditempat lain.
Jika seseorang merasa sudah mendapatkan nilai tambah atau keuntungan atau merasa sudah diberdayakan dan disejahterakan, maka orang tersebut biasanya akan loyal. Jika seseorang sudah loyal, maka akan mudah diajak kemanapun.

UNTUK DIRENUNGKAN
Bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk nomor empat terbanyak didunia dengan jumlah penduduk hampir mencapai 250 juta jiwa dan setiap tahun bertambah sekitar 5 juta jiwa. merupakan pasar yang besar dan selalu menjadi incaran pihak manapun didunia. Sebagai gambaran, kapitalisasi pasar Indonesia pada tahun 2007 sebesar 456 milyar dolar (kalau dirupiahkan angkanya menjadi Rp 4.240.000.000.000.000 alias 4.240 Trilyun rupiah suatu angka yang fantastis!) dan menempati urutan nomor 22 terbesar didunia. Diprediksi tahun 2008 kapitalisasi pasar Indonesia akan meningkat menjadi lebih dari 500 milyar dolar dan akan menempati urutan 20 besar dunia! (koran SINDO, awal juni 2008). Bahkan menurut prediksi konsultan keuangan ternama dunia seperti Goldman Sachs dan PricewaterhouseCoopers bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh terbesar di dunia pada tahun 2050 (koran Republika, 21 Juli 2008).
Bisa dibayangkan begitu fantastis dan begitu menggiurkankannya pangsa pasar Indonesia sehingga tidak mengherankan selalu menjadi incaran pihak manapun didunia. Apakah semua orang menyadari potensi tersebut?. Apakah kita sudah menjadi tuan rumah di negara sendiri?. Apakah KITA sudah mendahulukan PRODUK NASIONAL dibandingkan produk dari luar? Kenyataannya adalah bahwa banyak sekali produk-produk dari luar yang beredar di Indonesia dan atau yang diproduksi oleh perusahaan multinasional asing yang mendirikan pabrik di indonesia (sampai produk yang kecil-kecil sekalipun seperti chiki dan permen) yang sebagian besar justru bisa kita produksi sendiri.
Sebentar lagi akan dibuka pasar bebas ASEAN, kemudian pasar bebas AFTA. Itu artinya produk-produk dari luar akan semakin leluasa beredar di Indonesia. Apakah kita akan diam saja dan menjadi objek selamanya?. Apakah kita tidak berbuat apapun untuk merubah keadaan?.
Kita bisa merubah keadaan !. Kita bisa merubah keadaan dari sebagai objek eksploitasi menjadi subjek. Kita bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri. Itu bisa kita lakukan SEKARANG atau TIDAK SAMA SEKALI. Kita bisa mulai dari hal-hal yang kecil dulu dan lama-lama akan menjadi besar. Kita bisa mulai memberi penyadaran kepada bangsa besar yang sedang tidur dan rendah diri ini. Kita memiliki segalanya. Kita bisa mulai dari lingkungan yang kecil dulu dengan memberdayakan orang-orang dilingkungan terdekat kita. Kita bisa mendidik mereka untuk mandiri, minimal untuk produk-produk kebutuhan mereka sehari-hari dulu. Siapa saja mereka?.
Anda bisa bayangkan, penerima BLT mencapai 19,1 juta rumah tangga sasaran/RTS (berdasarkan data sensus tahun 2005). Menurut data BPS dengan standard penghasilan Rp 166.697/bulan, pada Maret 2007 jumlah orang miskin mencapai 37,17 juta. Dengan kenaikan BBM Mei 2008 diperkirakan akan terdapat tambahan orang miskin baru sekitar 15 juta lagi, sehingga total 52,17 juta. Sedangkan jika memakai standard Bank Dunia dengan batas penghasilan Rp540.000/bulan maka orang miskin menjadi 3x lipat! Alias menjadi 150 juta lebih, suatu angka yang menunjukkan luar biasa parahnya sebagian besar kondisi masyarakat kita. Tapi sebaliknya menurut data lembaga keuangan Amerika, Merril Lynch, jumlah orang kaya dengan kekayaan Rp 9 Milyar keatas (1 juta dolar Amerika keatas) justru bertambah pada tahun 2007 mencapai 20.000 orang lebih atau naik 16,2% dari tahun sebelumnya!(koran Republika, 30 Mei 2008). Sehingga memang benar pepatah yang mengatakan yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin. Apakah pemerintah sendirian saja akan sanggup mengatasinya?. Dan dalam waktu berapa lama?.
Salah satu program untuk memberantas kemiskinan yang digulirkan pemerintah yaitu program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui BRI serta beberapa bank lainnya. Skema KUR yang sudah disalurkan pemerintah untuk UMKM sudah hampir mencapai Rp 10 Trilyun, dengan masing-masing plafon maksimal Rp 5 juta dan tanpa agunan. Tahun 2009 direncanakan akan disalurkan KUR mencapi Rp 23 Trilyun.
Sedangkan untuk bisa memproduksi produk-produk kebutuhan sehari-hari tidak perlu modal besar cukup dengan modal Rp 500 ribu saja sudah bisa memproduksi. Hanya untuk modal bahan baku saja. Sedangkan alat-alat produksi bisa digunakan yang sudah ada seperti ember plastik, baskom, gelas, gayung. Paling hanya ditambah sarung tangan karet dan masker yang harganya sangat murah. Formula, cara produksi, standard produksi, standard mutu, diberikan oleh FLEXTER dan dilatih oleh FLEXTER serta dikontrol oleh FLEXTER. Hasil produksi dipasarkan di Stockist-stockist FLEXTER terdekat dan atau tempat-tempat lain terdekat yang sudah menjalin kejasama dengan FLEXTER.
FLEXTER akan mencetak wirausahawan-wirausahawan (UMKM) yang unggul, mandiri, tangguh dan terintegrasi.
Kita bisa memulai dari hal terkecil dulu dan dari lingkungan terdekat dulu. Apapun bisa kita lakukan karena semua kita miliki (potensi bangsa yang besar, pangsa pasar yang besar, sumber bahan baku dari kekayaan alam yang besar, dll).
Bahwa bangsa Indonesia juga adalah bangsa yang unggul, terbukti dengan banyaknya diraih kejuaraan-kejuaraan atau medali emas di tingkat dunia dalam bidang ilmu pengetahuan seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, komputer dan lain-lain oleh pelajar dan mahasiswa Indonesia. Bangsa Indonesia juga mampu menguasai teknologi tinggi dan bisa membuat peralatan dengan teknologi tinggi seperti kapal terbang, kapal laut, roket dan satelit. Banyak pakar-pakar Indonesia yang bekerja di pusat-pusat riset dan industri tinggi yang prestisius di dunia (Rektor UI sudah mendata dan akan mengajak pulang sebagian kecil dari mereka untuk menularkan ilmunya di Indonesia dan diberi gaji yang besar serta dibuatkan laboratorium riset yang lengkap untuk menyalurkan hasrat meneliti dan inovasi mereka).
Pakar-pakar Indonesia juga bisa menghasilkan temuan-temuan yang spektakuler dibidang ilmu pengetahuan / sains dan teknologi, baik dibidang ilmu-ilmu dasar dan terapan seperti teory Habibie dll, juga dibidang Bioteknologi pakar-pakar bangsa Indonesia juga sudah menghasilkan temuan-temuan yang spektakuler dan fenomenal yang bisa diaplikasikan dalam industri farmasi dan dibutuhkan orang di seluruh dunia yang akan menghasilkan income atau devisa puluhan milyar dolar setiap tahunnya jika produknya diekspor dan bisa dibeli dengan harga lebih murah jika dijual didalam negeri.
Kenapa bangsa indonesia tidak menyadari hal ini dan tidak bangga dengan produk dan hasil inovasi anak bangsa?. Kenapa mereka selalu mengeluh dan selalu menuntut pemerintah dibandingkan dengan berbuat karya nyata?.
Memang terdapat kesenjangan yang parah di tengah masyarakat Indonesia. Sementara sebagian anak bangsa sudah berkibar ditingkat dunia sedangkan sebagian yang lain masih tertinggal, baik dalam taraf ekonomi, wawasan maupun informasi. Dan mereka adalah golongan terbesar dari masyarakat Indonesia yaitu golongan menengah kebawah. Mereka sangat mudah dieksploitasi, kurang cerdas menilai sesuatu hal apakah menguntungkan atau justru berpotensi merugikan mereka, hanya memandang kulit tanpa bisa menganalisa isinya, selalu terpesona memandang sesuatu hal yang berasal dari luar negeri, mudah dibodohi, mudah ditipu, mudah diiming-imingi, tidak kritis, ingin serba instant maka akan menerima dengan baik segala sesuatu yang menjanjikan keuntungan besar atau bonus besar tanpa terlebih dahulu menilai atau menghitung resikonya (sudah terlalu banyak berita mengenai orang yang tertipu ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah dalam money game dan selalu berulang), menerima perlakuan apapun dari pihak lain yang merugikan mereka, jika sudah diperlakukan tidak adil atau dirugikan memilih menghindar daripada menuntut, memilih diam dan menerima sebagai musibah jika menjadi korban. Terlalu banyak bukti-bukti untuk itu jika disebutkan satu persatu. Itulah gambaran sebagian besar masyarakat Indonesia.
FLEXTER akan mengambil peran dalam mendidik bangsa Indonesia sehingga mereka menjadi cerdas, rasional dan kritis. Dengan demikian mereka tidak akan mudah dibohongi, bisa menganalisa isi daripada kulitnya, bisa menilai mana yang menguntungkan dan mana yang berpotensi merugikan. Mereka akan mendapatkan wawasan yang luas tentang segala hal.
FLEXTER sudah mempersiapkan segalanya. Dan system FLEXTER sudah dipersiapkan oleh pakar-pakar FLEXTER dalam waktu yang lama (selama kurang lebih 2 tahun) melalui survey dan riset yang mendalam, juga melalui konsultasi dengan pakar-pakar bisnis dan pelaku MLM. Bahwa seorang anak bangsa juga bisa menciptakan system yang unggul dan spektakuler, yang lebih unggul dari system manapun dari luar negeri yang selama ini menyerbu ke Indonesia. Dengan menggunakan teknologi canggih dan terkini serta selalu bisa di upgrade sesuai perkembangan teknologi.
Memang secara lengkap dan teknis system ini tidak bisa diuraikan disini karena akan terlalu panjang dan terlalu teknis. Tapi secara garis besar sudah digambarkan diatas. Secara lengkap dan detail akan dijelaskan dan didemonstrasikan dalam presentasi-presentasi dihadapan Member dan calon Member.
Inilah karya unggul anak bangsa untuk Indosesia tercinta. Sebuah persembahan kecil untuk Indonesia yang besar.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah : Apakah Anda sudah atau akan mengambil bagian didalamnya dan mendapatkan nilai tambah yang tak terbatas, atau hanya menjadi penonton saja?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar